Selasa, 31 Maret 2015

AUTOBIOGRAFI



AUTOBIOGRAFIKU
   Bismillahirrohmanirrohim…..
   Sejak lahir kedua orang tua ku memberi nama saya dengan nama Irrodhatus Salamah yang mempunyai arti mengharapkan keselamatan, dulunya orang tua saya berharap saya akan menjadi anak yang membawa keberuntungan dan keselamatan di duniya dan akhirat, saya biasanya di panggil “Irroh” kalo dirumah dan “ Salma” nama panggilan dari teman-teman ku. Saya lahir tanggal 20 Mei 1995 di desa yang terkenal bermusim rambutan dan durianya, yaitu kandri desa wisata yang terkenal dengan waduk nya. Saya lahir dari ibu yang slalu menyayangi ku dan slalu memberi semangat untuk ku (Sumarsih,6 Juni 1973) dan dari bapak yang slalu tegar dan semangat untuk bekerja membanting tulang untuk keluarga (Muslih,30 Desember 1964), aku anak pertama dari 3 bersaudara (Muhammad Ridwan,30 oktober 1997) dan (Muhammad Syarifuddin,7 April 1999). Saya dan adek-adek saya berselisih sangat sedikit sekali sehingga sejak umur 3 tahun saya di asuh nenek ku. Terkadang rasa iri ku slalu timbul kepada adik ku, karna adek ku sering diajak pergi kemana-mana dengan ibu ku, tetapi Alhamdulillah waktu itu nenek saya sangat sayang dengan ku, sehingga ketika saya libur sekolah nenek slalu mengajak saya berjualan di pasar.                                                                                   
    Sejak kecil saya terbilang cewek yang tomboy juga terbilang cewek yang gak bisa diem aliyas usil. Waktu saya duduk di bangku TK saya senang bermain dengan cwok-cwok dan gak suka main sama cwek karna menurut saya dulu cwek itu cenggeng dan manja tetapi saya tidak seperti itu sifat saya layaknya anak cowok  yang sering jail menganggu teman-teman cewek saya, terkadang teman cewek saya samapai menangis gara-gara ulah ku dan saya kena marah guru ku, tetapi saya tidak pernah kapok dan bisa dibilang setiap hari  menggulanginya. Dan dibangku taman kanak-kanak inilah , hobi ku menulis sudah terlihat karna disetiap saya melihat pengsil atau pengsil warna saya slalu mencoret-coret tembok,almari dan lain-lainya, hingga suatu hari saya kena marah nenek saya gara-gara mencoret-coret dinding ruang tamu.
     Ketomboy-an ku berlanjut hingga saya duduk di bangku kelas 3 SD, waktu itu saya sempat bermain sepak bola bareng dengan teman-teman cowok ku, ketika itu saya giliran  sebagai penjaga gawang dan ketika teman saya menendang akhirnya bolanya melayang tepat di muka ku, saya pun langsung marah dan anak yang menendang bola tadi langsung saja saya tonjok hingga menangis, hari pun berjalan demi hari tak kusadari saya sudah menginjak kelas 6 SD, dan entah sifat tomboy ku masih  melekat di dalam diri ku, namun bedanya waktu itu saya sudah mulai senang bergaul dengan teman cewek seperti layaknya cewek biasa, dan waktu itu saya memiliki geng yang bernama LIME singkatan dari nama-nama kelompok ku (luna,irroh,monic,ema) dimana-mana kami pun slalu bersama,sempat dulu kami pernah di hukum guru saya gara-gara tidak masuk sekolah (bolos) tetapi malah main-main disawah yang terletak di belakang sekolah saya dan esoknya kami dihukum untuk berdiri didepan bendera hingga lonceng istirahat berbunyi.
     Setelah lulus SD kami LIME binggung ingin melanjutkan sekolah dimana, tetapi orang tua saya menginginkan saya untuk mondok dan teman-teman ku tidak mau berpisah dengan ku, akhirnya kami melihat-lihat pondok yang ada di daerah gunung pati dan kita sepakat untuk mondok di Al-Azor yang terletak di desa Ngijo gunung pati semarang, tetapi sayang cuma 2 hari saya dan teman-teman bertahan di pondok itu, akhirnya kami ber-4 plang tanpa sepengetahuan ibunyai-nya, sampai dirumah saya dimarahi ibu saya, “mondok kok cuma 2 hari” begitu kata ibuk saya, dan terpaksa saya dipindah pondok Pon. Pes Al-Hidayaat yang terletak di dusun Duwet Kec. Pringapus, Ungaran. Letaknya sangat jauh dengan desa ku, sehingga harapan orang tua ku agar saya tidak berani pulang kerumah sendirian. Nah, dari situlah rasa tombay saya benar-benar menghilang dan saya berubah menjadi cewek pendiam, karna dipondok itu saya belum mengenal satu orang pun. 40 hari saya tidak dijengguk orang tua saya karna memang aturannya pondok itu, santri baru tidak boleh dijengguk selama 40 hari. Setiap malam usai mengaji saya slalu mengurung diri di kamar dan menangis, entah apa yang menyebabkan aku slalu menangis, eah mukin karna kangen keluarga di rumah, dan karna waktu itu aku blum memiliki teman dekat disana. Akhirnya setiap hari saya menulis di buku harian ku, dan dari sinilah saya hobi menulis dan saya sering menulis puisi-puisi tentang kehidupan ea bisa di bilang terkadang puisiku bagus dan terkadan tidak nyambung sama sekali dengan judulnya, sejak duduk di bangku SMP ISLAM AL-HIDAYAAT saya sering mengikuti lomba membaca puisi, Alhamdulillah saya pernah menjuarai di bidang tersebut antaranya, juara 1 se-sekolahan, juara ke 2 tngkat se-sekolahan pringapus dan juara harapan se-Ungaran, dari bakat membaca dan menulis puisi inilah saya semakin mencintai dan menyukai plajaran bahasa Indonesia.
   Beranjak disekolah menengah atas (SMA) saya masuk di MA DARUL MA’ARIF, Pringapus, dan saya semakin menyenangi hoby menulis pernah waktu itu saya menulis novel yang ku ambil dari kisah-kisah perjalanan cinta pertama ku, yang waktu itu ku beri judul “Cinta pertama di putih abu-abu”. Setelah novel selesai ku tulis langsung saja bwat rebutan teman-teman sekamar ku waktu itu karna mereka pada penasaran isinya, awalnya aku ragu dan malu ketika novel ku dibacakan mereka, entah mimpi atau bgaiman teman ku terharu bahkan ada yang meneteskan air mata setelah membaca novel ku dan ternyata teman ku menyukainya  dan menyarankan untuk di terbitkan, tetapi waktu itu belum ada minat untuk menjadi notulen terkenal maklum waktu itu masih berada di dalam penjara suci (pondok).
     Hari kelulusan di MA pun tiba waktu itu saya binggung ingin ngelanjutin sekolah atau tidak soalnya waktu itu ada 3 pilihan, nerusin sekolah, kerja, dan mondok lagi. Dan waktu itu pingin ku kerja karna aku juga mempunyai bakat untuk menjahit, tetapi bapak ku menolak keras  dan menyarankan untuk kuliyah saja, akhirnya saya mantab untuk melanjutkan sekolah lagi dan terpaksa keluar dari pondok, ketika saya izin (sowan) ke ibu nyainya untuk keluar dari pondok saya di marahi habis-habisan karna sebenarnaya saya belum boleh keluar dari pondok, karna waktu itu saya menjadi anak ndalem yang setiap harinya bantu-bantu masak dan harus ngajar adek-adek disana, sebenarnya berat juga keluar dari pondok, tapi harus bagaimana lagi karna aku juga bercita-cita menjadi guru kelak dimasa yang akan dating, dan akhirnya saya mendaftar di IAIN WALISONGO khususnya di Tarbiyah, awalnya saya mendaftar dengan teman ku tetapi sayang sekali teman ku tidak diterima dan Alhamdulillah nya saya diterima dan bisa kuliyah di IAIN WALISONGO sampai sekarang menginjak ke semester 2 ini. Dan di semester 2 ini lah saya mendapat maple karya tulis ilmiah (KTI) dosennya pun enak dan santai, dan saya bisa mengembangkan bakat saya disini dan insyaallah di semester ini saya akan vokus belajar KTI supaya cita-cita ku kelak terkabulkan yaitu menjadi penulis terkenal dan bisa member inspirasi untuk generasi muda yang akan dating kelak Amien..

NAMA : IRRODHATUS SALAMAH
NIM      : 133311035
JURUSAN : KI 2. A
TUGAS : KARYA TULIS ILMIAH