AUTOBIOGRAFIKU
Bismillahirrohmanirrohim…..
Sejak lahir kedua orang tua ku memberi nama
saya dengan nama Irrodhatus Salamah yang mempunyai arti mengharapkan
keselamatan, dulunya orang tua saya berharap saya akan menjadi anak yang
membawa keberuntungan dan keselamatan di duniya dan akhirat, saya biasanya di
panggil “Irroh” kalo dirumah dan “ Salma” nama panggilan dari teman-teman ku.
Saya lahir tanggal 20 Mei 1995 di desa yang terkenal bermusim rambutan dan
durianya, yaitu kandri desa wisata yang terkenal dengan waduk nya. Saya lahir
dari ibu yang slalu menyayangi ku dan slalu memberi semangat untuk ku (Sumarsih,6
Juni 1973) dan dari bapak yang slalu tegar dan semangat untuk bekerja membanting
tulang untuk keluarga (Muslih,30 Desember 1964), aku anak pertama dari 3
bersaudara (Muhammad Ridwan,30 oktober 1997) dan (Muhammad Syarifuddin,7 April
1999). Saya dan adek-adek saya berselisih sangat sedikit sekali sehingga sejak
umur 3 tahun saya di asuh nenek ku. Terkadang rasa iri ku slalu timbul kepada
adik ku, karna adek ku sering diajak pergi kemana-mana dengan ibu ku, tetapi
Alhamdulillah waktu itu nenek saya sangat sayang dengan ku, sehingga ketika
saya libur sekolah nenek slalu mengajak saya berjualan di pasar.
Sejak kecil saya terbilang cewek yang
tomboy juga terbilang cewek yang gak bisa diem aliyas usil. Waktu saya duduk di
bangku TK saya senang bermain dengan cwok-cwok dan gak suka main sama cwek
karna menurut saya dulu cwek itu cenggeng dan manja tetapi saya tidak seperti
itu sifat saya layaknya anak cowok yang
sering jail menganggu teman-teman cewek saya, terkadang teman cewek saya
samapai menangis gara-gara ulah ku dan saya kena marah guru ku, tetapi saya
tidak pernah kapok dan bisa dibilang setiap hari menggulanginya. Dan dibangku taman
kanak-kanak inilah , hobi ku menulis sudah terlihat karna disetiap saya melihat
pengsil atau pengsil warna saya slalu mencoret-coret tembok,almari dan
lain-lainya, hingga suatu hari saya kena marah nenek saya gara-gara
mencoret-coret dinding ruang tamu.
Ketomboy-an ku berlanjut hingga saya duduk
di bangku kelas 3 SD, waktu itu saya sempat bermain sepak bola bareng dengan
teman-teman cowok ku, ketika itu saya giliran
sebagai penjaga gawang dan ketika teman saya menendang akhirnya bolanya
melayang tepat di muka ku, saya pun langsung marah dan anak yang menendang bola
tadi langsung saja saya tonjok hingga menangis, hari pun berjalan demi hari tak
kusadari saya sudah menginjak kelas 6 SD, dan entah sifat tomboy ku masih melekat di dalam diri ku, namun bedanya waktu
itu saya sudah mulai senang bergaul dengan teman cewek seperti layaknya cewek
biasa, dan waktu itu saya memiliki geng yang bernama LIME singkatan dari nama-nama
kelompok ku (luna,irroh,monic,ema) dimana-mana kami pun slalu bersama,sempat
dulu kami pernah di hukum guru saya gara-gara tidak masuk sekolah (bolos)
tetapi malah main-main disawah yang terletak di belakang sekolah saya dan
esoknya kami dihukum untuk berdiri didepan bendera hingga lonceng istirahat
berbunyi.
Setelah lulus SD kami LIME binggung ingin
melanjutkan sekolah dimana, tetapi orang tua saya menginginkan saya untuk
mondok dan teman-teman ku tidak mau berpisah dengan ku, akhirnya kami
melihat-lihat pondok yang ada di daerah gunung pati dan kita sepakat untuk mondok
di Al-Azor yang terletak di desa Ngijo gunung pati semarang, tetapi sayang cuma
2 hari saya dan teman-teman bertahan di pondok itu, akhirnya kami ber-4 plang
tanpa sepengetahuan ibunyai-nya, sampai dirumah saya dimarahi ibu saya, “mondok
kok cuma 2 hari” begitu kata ibuk saya, dan terpaksa saya dipindah pondok Pon.
Pes Al-Hidayaat yang terletak di dusun Duwet Kec. Pringapus, Ungaran. Letaknya
sangat jauh dengan desa ku, sehingga harapan orang tua ku agar saya tidak
berani pulang kerumah sendirian. Nah, dari situlah rasa tombay saya benar-benar
menghilang dan saya berubah menjadi cewek pendiam, karna dipondok itu saya
belum mengenal satu orang pun. 40 hari saya tidak dijengguk orang tua saya
karna memang aturannya pondok itu, santri baru tidak boleh dijengguk selama 40
hari. Setiap malam usai mengaji saya slalu mengurung diri di kamar dan
menangis, entah apa yang menyebabkan aku slalu menangis, eah mukin karna kangen
keluarga di rumah, dan karna waktu itu aku blum memiliki teman dekat disana. Akhirnya
setiap hari saya menulis di buku harian ku, dan dari sinilah saya hobi menulis
dan saya sering menulis puisi-puisi tentang kehidupan ea bisa di bilang
terkadang puisiku bagus dan terkadan tidak nyambung sama sekali dengan
judulnya, sejak duduk di bangku SMP ISLAM AL-HIDAYAAT saya sering mengikuti
lomba membaca puisi, Alhamdulillah saya pernah menjuarai di bidang tersebut
antaranya, juara 1 se-sekolahan, juara ke 2 tngkat se-sekolahan pringapus dan
juara harapan se-Ungaran, dari bakat membaca dan menulis puisi inilah saya
semakin mencintai dan menyukai plajaran bahasa Indonesia.
Beranjak disekolah menengah atas (SMA) saya
masuk di MA DARUL MA’ARIF, Pringapus, dan saya semakin menyenangi hoby menulis
pernah waktu itu saya menulis novel yang ku ambil dari kisah-kisah perjalanan
cinta pertama ku, yang waktu itu ku beri judul “Cinta pertama di putih
abu-abu”. Setelah novel selesai ku tulis langsung saja bwat rebutan teman-teman
sekamar ku waktu itu karna mereka pada penasaran isinya, awalnya aku ragu dan
malu ketika novel ku dibacakan mereka, entah mimpi atau bgaiman teman ku
terharu bahkan ada yang meneteskan air mata setelah membaca novel ku dan
ternyata teman ku menyukainya dan
menyarankan untuk di terbitkan, tetapi waktu itu belum ada minat untuk menjadi
notulen terkenal maklum waktu itu masih berada di dalam penjara suci (pondok).
Hari kelulusan di MA pun tiba waktu itu
saya binggung ingin ngelanjutin sekolah atau tidak soalnya waktu itu ada 3
pilihan, nerusin sekolah, kerja, dan mondok lagi. Dan waktu itu pingin ku kerja
karna aku juga mempunyai bakat untuk menjahit, tetapi bapak ku menolak
keras dan menyarankan untuk kuliyah
saja, akhirnya saya mantab untuk melanjutkan sekolah lagi dan terpaksa keluar
dari pondok, ketika saya izin (sowan) ke ibu nyainya untuk keluar dari pondok
saya di marahi habis-habisan karna sebenarnaya saya belum boleh keluar dari
pondok, karna waktu itu saya menjadi anak ndalem yang setiap harinya
bantu-bantu masak dan harus ngajar adek-adek disana, sebenarnya berat juga
keluar dari pondok, tapi harus bagaimana lagi karna aku juga bercita-cita
menjadi guru kelak dimasa yang akan dating, dan akhirnya saya mendaftar di IAIN
WALISONGO khususnya di Tarbiyah, awalnya saya mendaftar dengan teman ku tetapi
sayang sekali teman ku tidak diterima dan Alhamdulillah nya saya diterima dan
bisa kuliyah di IAIN WALISONGO sampai sekarang menginjak ke semester 2 ini. Dan
di semester 2 ini lah saya mendapat maple karya tulis ilmiah (KTI) dosennya pun
enak dan santai, dan saya bisa mengembangkan bakat saya disini dan insyaallah di
semester ini saya akan vokus belajar KTI supaya cita-cita ku kelak terkabulkan
yaitu menjadi penulis terkenal dan bisa member inspirasi untuk generasi muda
yang akan dating kelak Amien..
NAMA : IRRODHATUS
SALAMAH
NIM : 133311035
JURUSAN : KI 2. A
TUGAS : KARYA TULIS
ILMIAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar